Oleh: Abdul Muhyi, S.Ag, M.Pd *)
Manusia adalah makhluk yang tumbuh dan berkembang, ia ingin mencapai kehidupan yang optimal. Maka ia berusaha untuk mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan, kepribadian, maupun keterampilan hidupnya (live skill). Pendidikan sepanjang masa merupakan doktrin dari Mustofa bin Abdullah dalam bukunya Kasyfu Adzunun “carilah ilmu sejak dari buaian hingga liang lahat". Dalam penjelasannya terdapat 3 dimensi pendidikan sepanjang masa, yaitu :
Dimensi kewajiban.
“menuntut ilmu wajib bagi muslim laki-laki dan muslim perempuan”(Hr. Ibnu abdil barr). Tingkat kewajiban mencari ilmu jauh lebih tinggi dibandingkan kewajiban-kewajiban yang lainnya. Kenapa menuntut ilmu wajib? Karena ilmu merupakan hal yang utama dalam setiap amal. Ibnu Ruslan dalam kitabnya Az Zubad mengatakan ”setiap yang beramal tapi tidak dibarengi dengan ilmu maka amalnya tidak diterima”. Mau sholat ada ilmunya, mau haji ada ilmunya, mau baca al qurán ada ilmunya, mau bangun rumah juga ada ilmunya. Semua perbuatan harus dibarengi dengan ilmu.
Orang tua wajib mendidik anaknya agar mereka memiliki ilmu, orang tua wajib menanamkan pada anaknya bahwa menuntut ilmu itu wajib, orang tua harus menanamkan pada anak agar menuntut ilmu/belajar hendaknya menjadi karakter anak. Tertanam pada diri anak bahwa belajar adalah kebutuhan. Karena ilmu salah satu pintu kesuksesan seseorang.
Nabi mengingatkan: “barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat, maka wajib baginya memiliki ilmu, barang siapa yang menghendaki keduanya maka wajib memiliki ilmu”.(HR. Turmudzi).
Semua orang mengharapkan kesuksesan di dunia dan akhirat, untuk mewujudkan “robbana atina fiddunya hasanah wafil akhirati hasanah”, maka harus dengan ilmu (QS. Al baqaroh:21)
Dimensi zaman dan peradaban.
Zaman atau masa kakek kita situasinya tidak sama dengan kita dan mungkin akan berbeda juga dengan masa anak-anak kita. “Didiklah anak-anakmu, karena mereka akan hidup pada zaman yang berbeda dengan zamanmu”(umar bin khathab).
Pengetahuan dan peradaban itu dinamis, akan selalu berkembang dan berubah. Sesuatu yang istimewa di zaman dahulu mungkin tidak istimewa lagi di zaman sekarang, yang istimewa di zaman sekarang belum tentu istimewa di masa yang akan datang, kecuali yang sudah ditetapkankan oleh ketentuan Allah swt. Konsep pendidikan dan metode mendidik janganlah statis tapi harus dinamis, penuh inovasi, selalu ada yang baru, tidak membosankan pada peserta didik. Ada salah satu produk sejak tahun 70 an tapi masih eksis sampai sekarang bahkan lebih dominan, misalkan motor dari Honda. Merek motor dari Honda terus diminati dari masa generasi ke generasi berikutnya, mulai dari astra, astrea,prima, legenda,supra, supra fit, beat dst. Kenapa diminati terus setiap zaman? Karena produknya inovatif, banyak kretifitas sehingga tidak menjenuhkan. Sebagai lembaga pendidikan, diharapkan Al Izzah juga penuh inovasi sehingga selalu hadir di hati.
Keuniversalan kurikulum.
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang menyiapkan kurikulum yang universal agar peserta didik menjadi manusia yang sempurna. Paling tidak keuniversalan itu meliputi tiga ruang yaitu ruang intelektual, ruang mental dan spiritual serta ruang kinestetik. Tiga ruang ini bersumber dari struktur manusia yaitu akal, hati dan jasad nya. Tidak sempurna manusia itu jika ilmunya hebat tapi tukang marah. Jasadnya kuat tapi daya fikirnya lemah, rajin sholatnya tapi sering sakit. Pendidikan yang menyiapkan sarana belajar yang cukup dalam rangka menciptakan belajar anak yang kondusif dan menarik, sehingga tumbuh kecerdasan otak anak sesuai dengan kapasitasnya.
Kurikulum sekolah tidak hanya bersumber dari satu saja, makin banyak referensi tentunya semakin bagus. Sekolah terpadu merupakan sekolah alternative dan menjadi sekolah unggul karena salah satunya memiliki kurikulum yang universal. Namun sebagaus apapun kurikulum jika tidak dibarengi dengan sdm/guru yang cakap dalam mentranformasikannya maka kurikulum itu akan hampa.
Insha Allah, Al Izzah akan selalu menyajikan kurikulum yang universal, SDM yang handal dan sarana yang memadai.
Sumber : Izzati Online
Manusia adalah makhluk yang tumbuh dan berkembang, ia ingin mencapai kehidupan yang optimal. Maka ia berusaha untuk mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan, kepribadian, maupun keterampilan hidupnya (live skill). Pendidikan sepanjang masa merupakan doktrin dari Mustofa bin Abdullah dalam bukunya Kasyfu Adzunun “carilah ilmu sejak dari buaian hingga liang lahat". Dalam penjelasannya terdapat 3 dimensi pendidikan sepanjang masa, yaitu :
Dimensi kewajiban.
“menuntut ilmu wajib bagi muslim laki-laki dan muslim perempuan”(Hr. Ibnu abdil barr). Tingkat kewajiban mencari ilmu jauh lebih tinggi dibandingkan kewajiban-kewajiban yang lainnya. Kenapa menuntut ilmu wajib? Karena ilmu merupakan hal yang utama dalam setiap amal. Ibnu Ruslan dalam kitabnya Az Zubad mengatakan ”setiap yang beramal tapi tidak dibarengi dengan ilmu maka amalnya tidak diterima”. Mau sholat ada ilmunya, mau haji ada ilmunya, mau baca al qurán ada ilmunya, mau bangun rumah juga ada ilmunya. Semua perbuatan harus dibarengi dengan ilmu.
Orang tua wajib mendidik anaknya agar mereka memiliki ilmu, orang tua wajib menanamkan pada anaknya bahwa menuntut ilmu itu wajib, orang tua harus menanamkan pada anak agar menuntut ilmu/belajar hendaknya menjadi karakter anak. Tertanam pada diri anak bahwa belajar adalah kebutuhan. Karena ilmu salah satu pintu kesuksesan seseorang.
Nabi mengingatkan: “barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat, maka wajib baginya memiliki ilmu, barang siapa yang menghendaki keduanya maka wajib memiliki ilmu”.(HR. Turmudzi).
Semua orang mengharapkan kesuksesan di dunia dan akhirat, untuk mewujudkan “robbana atina fiddunya hasanah wafil akhirati hasanah”, maka harus dengan ilmu (QS. Al baqaroh:21)
Dimensi zaman dan peradaban.
Zaman atau masa kakek kita situasinya tidak sama dengan kita dan mungkin akan berbeda juga dengan masa anak-anak kita. “Didiklah anak-anakmu, karena mereka akan hidup pada zaman yang berbeda dengan zamanmu”(umar bin khathab).
Pengetahuan dan peradaban itu dinamis, akan selalu berkembang dan berubah. Sesuatu yang istimewa di zaman dahulu mungkin tidak istimewa lagi di zaman sekarang, yang istimewa di zaman sekarang belum tentu istimewa di masa yang akan datang, kecuali yang sudah ditetapkankan oleh ketentuan Allah swt. Konsep pendidikan dan metode mendidik janganlah statis tapi harus dinamis, penuh inovasi, selalu ada yang baru, tidak membosankan pada peserta didik. Ada salah satu produk sejak tahun 70 an tapi masih eksis sampai sekarang bahkan lebih dominan, misalkan motor dari Honda. Merek motor dari Honda terus diminati dari masa generasi ke generasi berikutnya, mulai dari astra, astrea,prima, legenda,supra, supra fit, beat dst. Kenapa diminati terus setiap zaman? Karena produknya inovatif, banyak kretifitas sehingga tidak menjenuhkan. Sebagai lembaga pendidikan, diharapkan Al Izzah juga penuh inovasi sehingga selalu hadir di hati.
Keuniversalan kurikulum.
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang menyiapkan kurikulum yang universal agar peserta didik menjadi manusia yang sempurna. Paling tidak keuniversalan itu meliputi tiga ruang yaitu ruang intelektual, ruang mental dan spiritual serta ruang kinestetik. Tiga ruang ini bersumber dari struktur manusia yaitu akal, hati dan jasad nya. Tidak sempurna manusia itu jika ilmunya hebat tapi tukang marah. Jasadnya kuat tapi daya fikirnya lemah, rajin sholatnya tapi sering sakit. Pendidikan yang menyiapkan sarana belajar yang cukup dalam rangka menciptakan belajar anak yang kondusif dan menarik, sehingga tumbuh kecerdasan otak anak sesuai dengan kapasitasnya.
Kurikulum sekolah tidak hanya bersumber dari satu saja, makin banyak referensi tentunya semakin bagus. Sekolah terpadu merupakan sekolah alternative dan menjadi sekolah unggul karena salah satunya memiliki kurikulum yang universal. Namun sebagaus apapun kurikulum jika tidak dibarengi dengan sdm/guru yang cakap dalam mentranformasikannya maka kurikulum itu akan hampa.
Insha Allah, Al Izzah akan selalu menyajikan kurikulum yang universal, SDM yang handal dan sarana yang memadai.
Sumber : Izzati Online
*) Abdul Muhyi, S.Ag, M.Pd, adalah pegurus Yayasan Al-Izzah Serang, yang pada saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang Pendidikan. Sebelumnya beliau juga pernah menjadi guru di SDIT Al-Izzah kemudian menjabat sebagai Kepala sekolah SDIT Al-Izzah dan terakhir sebagai Pengawas Yayasan Al-Izzah.
0 Response to "Pendidikan Sepanjag Masa"
Posting Komentar
Terimakasih, Anda telah berkunjung di Blog SDIT Al-Izzah Serang. Silahkan memberikan komentar atau hanya sekedar kesan dan pesan dengan mengisi Buku Tamu, Insya Allah akan sangat bermanfaat bagi kami.